MATSURI TERUNIK DI JEPANG
Hakada Matsuri
Hadaka matsuri (裸祭り Indonesia:festival telanjang?) adalah sebutan untuk berbagai matsuri di Jepang dengan peserta sejumlah ujiko laki-laki dewasa yang berpakaian sangat minim. Peserta umumnya mengenakan fundoshi (cawat khas Jepang). Namun, kadangkala baju happi juga dikenakan, dan jarang sekali tampil tanpa busana. Ciri khas ritual adalah saling dorong-mendorong antarkelompok peserta.
Walaupun tidak memakai nama hadaka matsuri, di Jepang terdapat sejumlah matsuri yang kegiatannya mirip dengan hadaka matsuri. Hadaka matsuri yang dikenal luas di Jepang misalnya:
Walaupun tidak memakai nama hadaka matsuri, di Jepang terdapat sejumlah matsuri yang kegiatannya mirip dengan hadaka matsuri. Hadaka matsuri yang dikenal luas di Jepang misalnya:
- Sominsai, kota Ōshū, Prefektur Iwate.
- Hadaka Matsuri, Yanaizu, Prefektur Fukushima
- Gion Matsuri, Kuil Suga, Narita, Chiba, Prefektur Chiba
Hanabi Matsuri
Salah satu kebudayaan yang gw suka dari Jepang adalah Hanabi Matsuri, ato dalam bahasa Indonesia kita tercinta, festival kembang api, ato kalo kata orang bule Firework Festival... festival ini diadakan untuk menyambut musim panas di Jepang...Saat menonton HANABI, biasanya mereka mengenakan YUKATA (=kimono musim panas). HANABI diadakan dibeberapa tempat tertentu. Biasanya dekat sungai karena refleksi cahaya di atas air sungai terlihat indah. jadwal waktu dan tempatnya biasanya diumumkan pula di dalam kereta api yang padat penumpang. biasanya, Sebagian besar penikmat Hanabi adalah pasangan anak2 muda. Maklum saja karena menonton kembang api HANABI dua2-an tentu bisa dibilang Romantis. Apalagi kembang api-nya amat indah berwarna warni dan kreatif ber-macam2 bentuk ada yang mirip bunga, air mancur, komet bahkan mirip UFO, bintang galaksi atau planet, dll.
Salah satu kebudayaan yang gw suka dari Jepang adalah Hanabi Matsuri, ato dalam bahasa Indonesia kita tercinta, festival kembang api, ato kalo kata orang bule Firework Festival... festival ini diadakan untuk menyambut musim panas di Jepang...Saat menonton HANABI, biasanya mereka mengenakan YUKATA (=kimono musim panas). HANABI diadakan dibeberapa tempat tertentu. Biasanya dekat sungai karena refleksi cahaya di atas air sungai terlihat indah. jadwal waktu dan tempatnya biasanya diumumkan pula di dalam kereta api yang padat penumpang. biasanya, Sebagian besar penikmat Hanabi adalah pasangan anak2 muda. Maklum saja karena menonton kembang api HANABI dua2-an tentu bisa dibilang Romantis. Apalagi kembang api-nya amat indah berwarna warni dan kreatif ber-macam2 bentuk ada yang mirip bunga, air mancur, komet bahkan mirip UFO, bintang galaksi atau planet, dll.
Festival Bon Odori
Festival obon yaitu tradisi memperingati arwah leluhur di musim panas sudah ada di Jepang sejak sekitar abad ke-8. Obon dikenal sebagai upacara yang berkaitan dengan agama Buddha Jepang. Obon sekarang ini merupakan tradisi turun temurun masyarakat Jepang dengan upacara agama Buddha yang disebut Urabon. Obon berarti meletakkan nampan berisi barang-barang persembahan untuk para arwah. Di daerah tertentu, Bonsama atau Oshorosama adalah sebutan untuk arwah orang meninggal yang datang semasa perayaan Obon. Sejak dulu di Jepang sudah ada tradisi menyambut kedatangan arwah leluhur yang dipercaya datang mengunjungi anak cucu sebanyak 2 kali setahun sewaktu bulan purnama di permulaan musim semi dan awal musim gugur. Di awal musim semi, arwah leluhur datang dalam bentuk Toshigami (kepercayaan Shinto) dan dirayakan sebagai Tahun Baru Jepang. Di awal musim gugur, arwah leluhur juga datang dan perayaannya secara agama Buddha. Obon di berbagai daerah di Jepang bisa dilangsungkan pada tanggal berikut.
- bulan ke-7 hari ke-15 menurut kalender Tempō.
- 15 Juli menurut kalender Gregorian.
- 15 Agustus menurut kalender Gregorian mengikuti perhitungan Tsukiokure.
FESTIVAL ASLI INDONESIA
Festival Krakatau
Festival Krakatau adalah festival tahunan yang diselenggarakan di Lampung, diadakan untuk merayakan pulau vulkanik bernama sama, Krakatau. Gunung Krakatau meletus pada 1927, letusan itu kemudian menghasilkan pulau-pulau kecil baru, yang diberi nama Anak Krakatau.Selama festival, pengunjung dapat menikmati berbagai macam pertunjukkan seperti Karnaval Tuping (Karnaval Topeng Lampung), atraksi gajah serta berbagai macam tarian dari Lampund dan kota sekitarnya. Akhir dari rangkaian acara ini adalah kunjungan ke pulau vulkanik itu, masih aktif tetapi sedang tidur lelap. Untuk sementara!
Festival Kesenian Bali
Festival Kesenian Bali Salah satu perayaan seni budaya tahunan terbesar di Indonesia, Festival Seni Bali selalu penuh sesak. Selama sebulan penuh, berbagai pertunjukan seni, pameran, dan aktivitas budaya lainnya akan berlangsung di seluruh Bali, menawarkan tarian, musik dan keindahan budaya mereka.
Perayaan terkenal itu menampilkan pertunjukan seperti tarian tradisional yang sudah hampir terlupakan, jejak dari daerah terpencil di Bali, makanan, kerajinan tangan, serta kreasi baru dari sekolah-sekolah tari di Denpasar dan koreografi kontemporer dari seniman nasional dan internasional.
Perayaan terkenal itu menampilkan pertunjukan seperti tarian tradisional yang sudah hampir terlupakan, jejak dari daerah terpencil di Bali, makanan, kerajinan tangan, serta kreasi baru dari sekolah-sekolah tari di Denpasar dan koreografi kontemporer dari seniman nasional dan internasional.
Karnaval Batik Solo
Sejak zaman dahulu, tradisi batik selalu memiliki akar yang sangat kuat di Solo. Kotadi Jawa Tengah itu bahkan telah menjadikan batik sebagai ikon dan identitas, sebuah gambaran tepat dari kota yang terkenal karena keindahan kerajaannya dan kehalusan perilaku. Karnaval Batik Solo diadakan untuk memperkuat tradisi itu, dan untuk mempromosikan batik pada skala nasional dan internasional.
Acara ini adalah kombinasi upacara, pagelaran busana dan karnaval, semuanya menggunakan batik sebagai tema. Akan ada juga bazar yang menawarkan berbagai macam batik dan suvenir unik Solo.
Acara ini adalah kombinasi upacara, pagelaran busana dan karnaval, semuanya menggunakan batik sebagai tema. Akan ada juga bazar yang menawarkan berbagai macam batik dan suvenir unik Solo.
Festival Musik Etnik Internasional Solo
Salah satu festival terbaru dari Solo adalah Solo International Ethnic Music (SIEM) Festival, yang berfokus pada pertunjukan dan perayaan musik etnis. Ajang ini adalah suatu platform unik bagi kolaborasi antara musik modern dan etnis, seniman lokal dan internasional.
Daftar panjang para penampil termasuk seniman Minangkabau, Riau, Yogyakarta, Surabaya, Papua, Kalimantan, dan bahkan seniman asing dari Jepang, Australia, India, Selandia Baru dan banyak lainnya.
Daftar panjang para penampil termasuk seniman Minangkabau, Riau, Yogyakarta, Surabaya, Papua, Kalimantan, dan bahkan seniman asing dari Jepang, Australia, India, Selandia Baru dan banyak lainnya.
Festival Lembah Baliem
Festival khas Papua ini berakar kepada kepercayaan suku-suku lokal bahwa perang bukan hanya konflik keuasaan dan kepentingan, tetapi juga simbol kesuburan dan kemakmuran. Sejak 20 tahun lalu, pemerintah daerah telah menekankan pentingnya perdamaian antara suku-suku yang berperang untuk mencegah balas dendam berkepanjangan dan hilangnya nyawa. Jadi, Festival Lembah Baliem adalah suatu acara yang diadakan untuk menggantikan perang antar suku itu.
Seperti yang bisa Anda tebak, acara utama adalah perang-perangan antar suku. Bayangkan lebih dari 20 suku berbeda dengan masing-masing 30 hingga 50 orang mengenakan pakaian tradisional, membawa tombak, busur, panah dan parang! Ada juga pertunjukan dan sejumlah atraksi lain, seperti permainan tradisional setempat, tarian, serta masakan lokal.
Seperti yang bisa Anda tebak, acara utama adalah perang-perangan antar suku. Bayangkan lebih dari 20 suku berbeda dengan masing-masing 30 hingga 50 orang mengenakan pakaian tradisional, membawa tombak, busur, panah dan parang! Ada juga pertunjukan dan sejumlah atraksi lain, seperti permainan tradisional setempat, tarian, serta masakan lokal.
Festival Lumpur di Korea
Ini dia salah satu festival rakyat terunik di dunia, Festival Lumpur Boryeong. Festival ini merupakan ajang tahunan yang berlangsung tiap musim panas di Boryeong, Korea Selatan. Ketika festival, sepanjang pantai Daecheon penuh lumpur mineral. Lumpur tersebut digunakan untuk gulat lumpur, perang lumpur, permainan lumpur, dan sebagainya.
Festival lumpur ini didatangi oleh turis dari berbagai belahan dunia, mereka ingin merasakan khasiat lumpur Boryeong. Untuk mencapai Boryeong, diperlukan sekitar satu jam perjalanan atau dua jam (tergantung lalu lintas) selatan Seoul. Daerah ini dikenal di dalam dan sekitar Korea karena memiliki lumpur yang sangat sehat untuk kulit Anda. Kota Boryeong memutuskan untuk menciptakan Festival Lumpur pada tahun 1997.
Untuk festival ini, Seoul membawa lumpur dari beberapa daerah di sekitar kota. Seiring waktu berlalu, semakin banyak orang Korea yang menghadiri festival. Lalu, orang-orang asing juga mulai mendengar tentang festival ini. Sekarang, festival ini telah menjadi agenda wajib banyak orang !Setelah menghabiskan berjam-jam di bawah terik matahari dan bermain dengan lumpur, Anda bisa berenang di laut yang indah untuk mendinginkan, dan bahkan membersihkan lumpur yang melekat di tubuh Anda.
Festival lumpur ini didatangi oleh turis dari berbagai belahan dunia, mereka ingin merasakan khasiat lumpur Boryeong. Untuk mencapai Boryeong, diperlukan sekitar satu jam perjalanan atau dua jam (tergantung lalu lintas) selatan Seoul. Daerah ini dikenal di dalam dan sekitar Korea karena memiliki lumpur yang sangat sehat untuk kulit Anda. Kota Boryeong memutuskan untuk menciptakan Festival Lumpur pada tahun 1997.
Untuk festival ini, Seoul membawa lumpur dari beberapa daerah di sekitar kota. Seiring waktu berlalu, semakin banyak orang Korea yang menghadiri festival. Lalu, orang-orang asing juga mulai mendengar tentang festival ini. Sekarang, festival ini telah menjadi agenda wajib banyak orang !Setelah menghabiskan berjam-jam di bawah terik matahari dan bermain dengan lumpur, Anda bisa berenang di laut yang indah untuk mendinginkan, dan bahkan membersihkan lumpur yang melekat di tubuh Anda.
Festival Melempar Keju
Berbagai festival seru diadakan untuk menyambut datangnya musim panas yang dinanti. Salah satunya adalah Cheese Rolling, festival mengejar keju di Inggris yang lucu dan unik! Sistem permainannya sederhana. Peserta hanya harus mengejar keju, yang mendapat keju pertama kali jadi pemenang. Yang jadi masalah adalah, para peserta harus mengejar keju di lereng bukit. Sedangkan keju yang berbentuk lingkaran itu bisa meluncur dengan kecepatan hingga 112 km/jam, demikian ditengok dari Wikipedia, Selasa (8/5/2012).
Permainan yang diadakan di Cooper's Hill, Kota Gloucester, Provinsi Cotswolds, Inggris ini sudah berlangsung selama lebih dari 200 tahun. Permainan ini mulai dikenal dunia pariwisata pada awal tahun 2000.
Tak jarang turis dari berbagai daerah dan negara ikut meramaikan festival ini. Tak hanya jadi penonton, beberapa dari mereka malah tertantang untuk ikut jadi peserta. Ada lebih dari 15.000 wisatawan yang ikut meramaikan acara ini tiap tahunnya!
Acara di bukit yang memiliki kemiringan hampir 30 derajat ini sempat kebanjiran protes dari pemerintah. Masalahnya, permainan mengejar keju ini banyak menimbulkan korban. Korban luka-luka dan patah tulang jadi pemandangan biasa.
Untuk mengantisipasi kecelakaan selama acara, ada ambulans dan pertolongan pertama yang siap siaga menjaga selama berlangsungnya acara. Meski sudah tahu risiko yang akan dialami, masyarakat setempat dan juga turis sama sekali tidak kuatir. Mereka tetap mengejar keju dan tetap bersenang-senang setelahnya.
Sistem permainan dibagi dua yaitu peserta laki-laki dan perempuan. Yang pertama bertanding adalah kelompok laki-laki, setelah itu baru diadakan pertandingan untuk kelompok perempuan. Festival yang berlangsung di awal musim panas ini biasanya diadakan pada awal bulan Juni. Jika penasaran, Anda bisa liburan ke Inggris dan ikut jadi pengejar keju!
Permainan yang diadakan di Cooper's Hill, Kota Gloucester, Provinsi Cotswolds, Inggris ini sudah berlangsung selama lebih dari 200 tahun. Permainan ini mulai dikenal dunia pariwisata pada awal tahun 2000.
Tak jarang turis dari berbagai daerah dan negara ikut meramaikan festival ini. Tak hanya jadi penonton, beberapa dari mereka malah tertantang untuk ikut jadi peserta. Ada lebih dari 15.000 wisatawan yang ikut meramaikan acara ini tiap tahunnya!
Acara di bukit yang memiliki kemiringan hampir 30 derajat ini sempat kebanjiran protes dari pemerintah. Masalahnya, permainan mengejar keju ini banyak menimbulkan korban. Korban luka-luka dan patah tulang jadi pemandangan biasa.
Untuk mengantisipasi kecelakaan selama acara, ada ambulans dan pertolongan pertama yang siap siaga menjaga selama berlangsungnya acara. Meski sudah tahu risiko yang akan dialami, masyarakat setempat dan juga turis sama sekali tidak kuatir. Mereka tetap mengejar keju dan tetap bersenang-senang setelahnya.
Sistem permainan dibagi dua yaitu peserta laki-laki dan perempuan. Yang pertama bertanding adalah kelompok laki-laki, setelah itu baru diadakan pertandingan untuk kelompok perempuan. Festival yang berlangsung di awal musim panas ini biasanya diadakan pada awal bulan Juni. Jika penasaran, Anda bisa liburan ke Inggris dan ikut jadi pengejar keju!
Festival San Fermin di Pamplona
Saat ini di kota Pamplona, Spanyol sejak tanggal 6 sampai 14 Juli sedang berlangsung festival tahunan San Fermin yang disebut juga dengan istilah festival lari banteng Pamplona (Pamplona bull running) karena memang menyajikan suguhan pelepasan sejumlah banteng dari suatu tempat untuk digiring lari sejauh lebih kurang 825 meter menuju arena akhir yang sduah ditentukan. Dalam kesempatan ini, para turis dari seluruh penjuru dunia bisa ikut lari dalam uji nyali dan keberanian bersama banteng-banteng tersebut. Sebagaimana sebuah festival yang meriah, maka memang acara yang berlangsung selama sembilan hari ini tanpa henti ini penuh dengan pesta, musik, dansa, minum-minum, kembang api dsb, selain juga acara adu tanding antara matador dengan banteng, dan acara makan-makan menyantap daging banteng di malam harinya.
Festival San Fermin di kota Pamplona ini dimulai tanggal 6 Juli tengah hari di balkoni Casa Consistorial, dimana ribuan orang dengan memakai dan membawa ikat leher berwarna merah khas festival berkumpul di alun-alun kota menunggu pengumuman resmi dari walikota bahwa festival dimulai, yang juga ditandai dengan peluncuran roket. Maka pesta pun dimulai. Orang-orang berteriak, melompat-lompat, dan berbagai macam air disemprotkan ke udara dan ke mulut, termasuk minuman alkohol yang berwarna. Acara hari pertama ini juga dikenal dengan istilah Chupinazo.
Acara pelepasan banteng dilakukan setiap hari selama 8 kali. Dimulai dengan penembakan roket pertama tanda dibukanya gerbang penahan banteng, yang diikuti dengan doa para peserta kepada San Fermin. Roket kedua menandakan bahwa banteng sudah mulai bergerak, dan artinya para peserta (memakai ikatan leher merah) yang ikut lari dengan banteng harus bersiap-siap dan mulai menjalankan aksinya. Dalam selang waktu 3 menit lebih ini,adakalanya peserta terjatuh dan terinjak oleh banteng-banteng seberat lebih setengah ton ini. Ada juga yang tertanduk, dan tergenjet banteng. Roket ketiga menandakan semua banteng sudah masuk arena, dan roket kelima menandakan berakhirnya prosesi lari banteng. Banteng-banteng itu akan dibunuh pada akhirnya dan bisa disantap dagingnya di restoran-restoran kota pada malam hari.
Festival San Fermin di Pamplona memiliki sejarah yang panjang, yang bisa dirujuk hingga abad ke-13 Masehi. Namun baru setelah tahun 1926 menjadi populer di dunia setelah disebutkan dalam novel “The Sun Also Rises” karya pengarang Amerika, Ernest Hemingway. Setiap tahunnya lebih kurang 1,5 juta turis dari seluruh dunia menghadiri festival ini, jauh melebihi jumlah penduduk kota yang hanya 200 ribu orang saja. Festival ini juga tak terlepas dari berbagai kritikan, baik menyangkut keamanannya, maupun kritikan dari kelompok penyayang binatang. Setiap tahunnya rata-rata 200-300 orang terluka dalam prosesi lari banteng walaupun standar keamanan selalu ditingkatkan. Semenjak tahun 1924 juga sudah terdapat 15 orang meninggal dunia, termasuk para peserta lari yang dalam keadaan mabuk. Kasus kematian terakhir adalah dua tahun lalu dimana seorang warga Spanyol berusia 27 tahun tewas setelah ditanduk banteng di bagian dada, mengoyak leher, jantung, dan paru-parunya. Untuk tahun 2011 ini, sampai hari kelima paling kurang 10 orang sudah terluka, terkilir, patah, terjatuh, maupun terinjak kawanan banteng. Belum termasuk di antara mereka yang tertanduk banteng, di antaranya seorang warga Prancis, dan yang paling parah adalah yang dialami warga Australia di hari kedua yang luka parah akibat ditanduk di bagian paha kanan setelah ceroboh memancing-mancing kemarahan banteng walaupun sudah berada di tujuan akhir.
Festival San Fermin di kota Pamplona ini dimulai tanggal 6 Juli tengah hari di balkoni Casa Consistorial, dimana ribuan orang dengan memakai dan membawa ikat leher berwarna merah khas festival berkumpul di alun-alun kota menunggu pengumuman resmi dari walikota bahwa festival dimulai, yang juga ditandai dengan peluncuran roket. Maka pesta pun dimulai. Orang-orang berteriak, melompat-lompat, dan berbagai macam air disemprotkan ke udara dan ke mulut, termasuk minuman alkohol yang berwarna. Acara hari pertama ini juga dikenal dengan istilah Chupinazo.
Acara pelepasan banteng dilakukan setiap hari selama 8 kali. Dimulai dengan penembakan roket pertama tanda dibukanya gerbang penahan banteng, yang diikuti dengan doa para peserta kepada San Fermin. Roket kedua menandakan bahwa banteng sudah mulai bergerak, dan artinya para peserta (memakai ikatan leher merah) yang ikut lari dengan banteng harus bersiap-siap dan mulai menjalankan aksinya. Dalam selang waktu 3 menit lebih ini,adakalanya peserta terjatuh dan terinjak oleh banteng-banteng seberat lebih setengah ton ini. Ada juga yang tertanduk, dan tergenjet banteng. Roket ketiga menandakan semua banteng sudah masuk arena, dan roket kelima menandakan berakhirnya prosesi lari banteng. Banteng-banteng itu akan dibunuh pada akhirnya dan bisa disantap dagingnya di restoran-restoran kota pada malam hari.
Festival San Fermin di Pamplona memiliki sejarah yang panjang, yang bisa dirujuk hingga abad ke-13 Masehi. Namun baru setelah tahun 1926 menjadi populer di dunia setelah disebutkan dalam novel “The Sun Also Rises” karya pengarang Amerika, Ernest Hemingway. Setiap tahunnya lebih kurang 1,5 juta turis dari seluruh dunia menghadiri festival ini, jauh melebihi jumlah penduduk kota yang hanya 200 ribu orang saja. Festival ini juga tak terlepas dari berbagai kritikan, baik menyangkut keamanannya, maupun kritikan dari kelompok penyayang binatang. Setiap tahunnya rata-rata 200-300 orang terluka dalam prosesi lari banteng walaupun standar keamanan selalu ditingkatkan. Semenjak tahun 1924 juga sudah terdapat 15 orang meninggal dunia, termasuk para peserta lari yang dalam keadaan mabuk. Kasus kematian terakhir adalah dua tahun lalu dimana seorang warga Spanyol berusia 27 tahun tewas setelah ditanduk banteng di bagian dada, mengoyak leher, jantung, dan paru-parunya. Untuk tahun 2011 ini, sampai hari kelima paling kurang 10 orang sudah terluka, terkilir, patah, terjatuh, maupun terinjak kawanan banteng. Belum termasuk di antara mereka yang tertanduk banteng, di antaranya seorang warga Prancis, dan yang paling parah adalah yang dialami warga Australia di hari kedua yang luka parah akibat ditanduk di bagian paha kanan setelah ceroboh memancing-mancing kemarahan banteng walaupun sudah berada di tujuan akhir.